Bunga
1. Kelapa
sawit termasuk kedalam golongan tanaman monoecius, yakni bunga jantan
dan bunga betina terpisah, tetapi masih terdapat dalam satu pohon.
2. Tanaman
kelapa sawit dilapangan mulai berbunga pada umur 12 – 14 bulan
(dihitung dari sejak ditanam dilahan). Dari setiap ketiak pelepah daun,
akan keluar satu tandan bunga , jantan atau betina. Sebahagian tandan
bunga ini akan gugur (aborsi), baik sebelum maupun sesudah
anthesis/receptive. Jenis kelamin bunga dapat dikenali setelah bunga
menonjol diantara ketiak pelepah daun, sebelum seludang bunga terbuka.
Ciri-ciri bunga jantan adalah berbentuk ramping (loncong) memanjang,
ujung kelopak bunga agak meruncing dan diameter bunga lebih kecil dari
bunga betina. Sedangkan bunga betina berbentuk agak bundar (oval), ujung
kelopak bunga agak rata dan diameter bunga lebih besar. Perbedaan
bentuk ini sangat penting diketahui dalam melakukan penyerbukan buatan.
3. Pada tanaman muda, sering dijumpai berbagai macam abnormalitas, seperti :
a. Bunga banci atau hermaprodit, yaitu tandan bunga memiliki 2 jenis kelamin.
b. Bunga
andromorphic (andogynous) yaitu secara morphologi adalah bunga jantan,
tetapi pada bagian spikeletnya dijumpai bunga betina yang dapat
membentuk buah sawit kecil.
c. Buah
parthenocarpi yaitu kepala putik (stigma) yang tidak sempurna
dibuahinya, sehingga terbentuk buah yang kecil dan tidak berbiji (tidak
ada kernel dan embryo). Buah parthenocarpi ini kadang-kadang sudah layu
dan gugur sebelum masak.
d. Primordial
bunga atau floral initiation, yaitu berobahnya cel vegetatif menjadi
cel generatif terjadi pada 33 bulan sebelum bunga matang (siap
membuahi/dibuahi).
e. Sex
determination yaitu perkembangan cel generatif menjadi bunga jantan atau
betina, terjadi pada 24 bulan sebelum bunga matang (anthesis). Satu
sampai dua bulan sebelum anthesis, seludang bunga muncul dari ketiak
pelepah (sxil). Lima sampai enam bulan sebelum bunga betina masak
(receptive), buah menjadi matang panen.
4. Bunga betina dan tandan bunga betina.
a. Tandan
bunga betina terbungkus oleh seludang bunga, yang akan pecah pada 15 –
30 hari sebelum receptive. Satu tandan bunga betina memiliki 100 – 200
spikelet dan setiap spikeletnya memiliki 15 – 20 kuntum bunga betina.
Bunga betina yang kecil inilah yang nantinya akan diserbuki tepung sari
dari bunga jantan.
b. Receptive
bunga ditandai dengan adanya bunga yang mekar pada spikelet. Kepala
putik berwarna krem, sesudah merekah memiliki cairan putih kekuningan,
sedikit berbau wangi adas. Dalam kondisi seperti inilah, bunga betina
siap menerima kedatangan tepung sari untuk proses pembuahan.
Kenyataannya tidak semua bunga betina mengalami pembuahan yang sempurna,
terutama bunga-bunga yang letaknya pada pangkal spikelet bagian dalam.
c. Pada
tandan tanaman dewasa, dapat diperoleh 600 – 2000 butir buah, tergantung
besarnya tandan. Setiap pokok tanaman muda dapat menghasilkan 15 – 25
tandan pertahun, sedangkan pada tanaman dewasa sampai tua sekitar 12
tandan pertahun.
d. Bunga
betina ini tidak serentak receptivenya, satu tandan memerlukan waktu 3 –
5 hari bahkan lebih. Sementara bunga jantan terdapat pada tandan yang
terpisah dan tentu saja tidak bersamaan anthesisnya, maka sebagian
terbesar tanaman akan diserbuki secara silang (antar pohon). Secara
alami penyerbukan dilakukan oleh angin dan serangga.
e. Seludang
bunga betina bentuknya relatif bundar dibandingkan bunga jantan yang
lonjong. Panjang tandan bunga betina bisa mencapai 30 cm, bahkan lebih
panjang dengan spikelet yang bervariasi.
5. Tandan bunga jantan dan bunga jantan.
a. Tandan
bunga jantan mempunyai tangkai yang lebih panjang dibandingkan tandan
bunga betina, bentuknya lonjong memanjang. Tandan bunga juga terbungkus
dalam seludang yang akan pecah menjelang anthesis, seperti halnya bunga
betina.
b. Tiap
tandan bunga mempunyai 100 – 250 spikelet dengan panjang spikelet antara
10 – 20 cm dan berdiameter antara 1 – 1,5 cm. Tiap spikelet berisi 500 –
1500 kuntum bunga kecil yang akan menghasilkan tepung sari sampai
jutaan jumlahnya, dengan berat antara 40 – 60 gram. Bunga jantan yang
sedang anthesis berbau adas sangat semerbak.
c. Satu
tandan bunga jantan, akan mekar dalam waktu 2 – 4 hari. Sementara tepung
sari akan mati dalam waktu 2 – 3 hari setelah anthesis. Bunga-bunga
mekar mulai dari bagian bawah spikelet.
d. Pada
tanaman muda jumlah bunga jantan perpokok, lebih sedikit dibandingkan
dengan bunga betinanya. Perbandingan ini akan berobah sesuai dengan
bertambahnya umur tanaman.
e. Perbandingan
antara jumlah tandan bunga betina dengan jumlah bunga ( betina, jantan
+ hermaprodit) dikenal sebagai sex ratio dan dinyatakan dalam %.